2.5.9
Residu minyak bumi yang terdiri dari :
- Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
- Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya
2.6
Akibat yang Disebabkan Oleh Pembakaran Bahan Bakar Fosil
- 1. Sumber Bahan Pencemaran
- Pembakaran Tidak Sempurna
- Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida).
- Pengotor dalam Bahan Bakar
- Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang (SO2 atau SO3).
- Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
- Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.
2.
Asap Buang Kendaraan Bermotor
a. Gas
Karbon Dioksida (CO2)
Sebenarnya,
gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas
rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan
peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas
karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui
pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin darah, membentuk
karboksihemoglobin (COHb).
CO + Hb →
COHb
Hemoglobin
seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawa ke
sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.
O2 + Hb → O2Hb
Namun,
afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar
daripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang
oleh gas karbon monoksida.
CO + O2Hb
→ COHb + O2
Jadi, gas
karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagi
tubuh.
Cara
mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.
c. Oksida
Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang
dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran
pernapasan, membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan
rasa sakit. Bila SO3 terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat
(lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan
terjadi hujan asam.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO
dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx.
Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara
langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar
lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan
berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan
tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.
e. Partikel
Timah Hitam
Senyawa
timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan
terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan
timbel, seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi.
Keracunan yang lebih hebat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
3. Pengubah
Katalitik
Salah satu
cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan bermotor
adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan. Pengubah katalitik
berupa silinder dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk
sarang lebah yang dilapisi katalis (biasanya platina). Pada separuh bagian pertama
dari pengubah katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan nitrogen monoksida
membentuk karbon dioksida dan gasnitrogen.
katalis
2CO(g) +
2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)
Gas-gas
racun gas tak beracun Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida
(jika masih ada) dioksidasi membentuk karbon dioksida dan uap air. Pengubah
katalitik hanya dapat berfungsi jika kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.
- 4. Efek Rumah Kaca
Berbagai gas
dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa keluarga
CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi
menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari
dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi
radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena diserap
oleh gas-gas rumah kaca.
Efek rumah
kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata 15˚C.
Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi
diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting
dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas
rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga
dapat mneyebabkan berbagai macam kerugian.
5.
Hujan Asam
Air hujan
biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air
hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara,
membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
Asam
Karbonat
Air hujan
dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.
a. Penyebab Hujan Asam
a. Penyebab Hujan Asam
SO2(g)
+ H2O(l) → H2SO3(aq)
asam sulfit
SO3(g)
+ H2O(l) → H2SO4(aq)
asam sulfat
2NO2(g)
+ H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)
asam nitrit
asam nitrat
b. Masalah
yang Ditimbulkan Hujan Asam
- Kerusakan
Hutan
- Kematian
Biota Air
- Kerusakan
Bangunan
Bahan
bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat. Kalsium karbonat larut
dalam asam, maka dapat bereaksi.
CaCO3(s)
+ 2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l)
+ CO2(g)
c. Cara
Menangani Hujan Asam
-
Menetralkan asam
- Mengurangi
emisi SO2
- Mengurangi
emisi oksida nitrogen2.5.3
Petrokimia
Minyak bumi
selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat
dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan
petrokimia dapat digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik,
pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin.
2.5.3.1
Bahan Dasar
Petrokimia
Proses
petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:
- Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
- Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan
- Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan.
Hampir semua
produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:
- Olefin (alkena-alkena)
Olefin yang
terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan
butadiena.
CH2
= CH2
CH2 = CH – CH3
Etilena
propilena
CH3
– CH = CH – CH3
CH2 = CH – CH = CH2
Butilena
butadiena
2. Aromatika
(benzena dan turunannya)
Aromatika
yang terpenting adalah benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3)
dan xilena (C6H4 (CH3)2
3. Gas
Sintesis
Gas sintetis
disebut juga syn-gas yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan hidrogen
(H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses
yang disebut stean reforming atau oksidasi parsial.
Reaksi stean reforming : CH4(g)
+ H2O → CO(g) + 3H2(g)
Reaksi oksidasi parsial : 2CH4(g)
+ O2 → 2CO(g) + 4H2(g)
2.5.3.2
Petrokimia
dari Olefin
Berikut ini
beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
- Polietilena
Polietilena
adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong
plastik dan plastik pembungkus/sampah.
2. PVC
PVC adalah
polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).
3. Etanol
Etanol
adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk
bahan bakar atau bahan antar produk lain.
Alkohol
dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O → CH3
– CH2OH
4. Etilen glikol atau Glikol
Glikol
digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim
dingin.
2.5.3.3
Petrokimia
dari Aromatik
Bahan dasar
aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena (BTX). Bahan dasar
benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana
- Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik
- Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat
- Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon
- Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat serat).
2.5.3.4
Petrokimia
dan gas-sinetik
Gas sinetik
merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh
petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
- Amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Gas nitrogen
dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk membuat
pupuk [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4];
pupuk ZA dan (NH4NO3); amonium nitrat.
- Urea [CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g) → NH2COH4(S)
NH2CONH4(S) → CO(NH2)2(S)
+ H2O(g)
- Metanol (CH3OH)
CO(g) + 2H3(g) → CH3OH(g)
Sebagian
besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk membuat
serat dan campuran bahan bakar.
- Formal dehida (HCHO)
CH3OH(g) → HCHO(g) +
H2(g)
Formal
dehida dalam air dikenal dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat
biologi.
1 Response to "residu minyak bumi"
saya ingin berbagi dengan siapa pun di sini yang mencari pinjaman untuk bisnis atau pinjaman pribadi untuk menghubungi mr pedro di pedroloanss@gmail.com karena mr pedro dan perusahaan pinjamannya adalah semua yang saya percaya ketika datang ke solusi situasi keuangan jadi saya merekomendasikan ada yang mencari bantuan keuangan untuk menghubungi mr pedro dengan pinjaman 2 tingkat pengembalian tahunan, sekarang? Anda mengerti mengapa saya akan memilih pedro dengan perusahaan pinjamannya 100 keuangan asli.
Post a Comment