Organel sel


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.      Tujuan dan Manfaat

BAB 2. TINJAUAN TEORITIS
           
A.   Pengertian organel sel
            B.   Struktur dan Fungsi Organel

BAB 3. PENUTUP

            A.   Kesimpulan
            B.   Saran

DAFTAR PUSTAKA
















BAB 1
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pembuatan makalah ini didasarkan pada berbagai macam sumber buku yang kami  temukan di perpustakaan juga link yang ada pada internet. Makalah ini berisi tentang  nama,struktur,serta fungsi organel sel.
Makalah ini dibuat supaya penuis lebih memahami tentang organel sel. Maka dari itu penulis dan pembaca dapat membedakan berbagai macam teori yang akan kami bahas, diantaranya teori-teori struktur fungsi sel dari para ahli dan buku biologi.
Selain itu penulis juga berharap makalah ini berguna bagi penulis dan pembaca dalam mempelajari dan memahami bab-bab ini.
B.      Tujuan
Makalah ini dibuat untuk membahas tentang nama,struktur, dan fungsi dari organel sel yang diungkapkan melalui teori-teori tentang Organel Sel. Menjelaskan semua toeri-teori tentang Organel Sel yakni dilihat dari biologi.
















BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
A.      PENGERTIAN ORGANEL SEL
Organel sel adalah benda-benda yang terdapat di dalam Sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.
Organel merupakan struktur bagian dengan ukuran mikro yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa , tetapi harus menggunakan mikroskop electron. Organel mempunya struktur dan fungsi yang khusus.
           
B.      STRUKTUR DAN DUNGSI ORGANEL
a.      Nukleus
Nucleus merupakan organel yang paling penting bagi kehidupan sel. Hal ini dikarenakan nucleus merupakan pengendali seluruh aktivasi sel. Nucleus biasanya terletak ditengah sel, berbentuk bulat atau oval, dan dilapisi oleh membrane ganda (dua lapis membran) yang disebut membrane nucleus atau karioteka. Umumnya sel memiliki satu nucleus (monokuleat) contohnya pada tumbuhan dan hewan. Sel yang memiliki dua nucleus (binukleat) contohnya Paramaecium. Adapun sel yang mempunya nucleus banyak (polinukleat) pada sel osteoblas.
Setiap nucleus tersusun oleh bagiab-bagian sebagai berikut.
1)      Membrane nucleus
Selaput ini merupakan bagian terluar dari inti sel yang membatasi dengan sitoplasma
2)      Nukleoplasma
Nukleoplasma cairan inti (korion) yang bersifat transparan dan demi solid. Pada satat pembelahan sel , benang kromatin menebal, memendek, dan menyerap zat warna. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA
3)      Nucleolus
Nukleolus nerupakan anak inti yang tersusun atas fosfoprotein, DNA, dan enzim. Nucleolus terbentuk pada saat transkripsi RNA.


Fungsi dari nucleus adalah sebagai berikut.
Ø  Pengatur pembelahan sel
Ø  Pengendali seluruh kegiatan sel
Ø  Pembawa informasi genetic

b.      Reticulum Endoplasma
Reticulum endoplasma merupakanj organel yang membentuk system membaran yang berupa lipatan-lipatan dan tabung-tabung membrane yang tersebar diseluruh sitoplasma. Bila terdapat siribosom melekat pada reticulum endoplasma, maka disebut reticulum endoplasma bergranuler kasar. Bila tidak terdapat ribosom, maka disebut reticulum agranuler/halus.
Adapun fungsi reticulum endoplasma adalah sebagai berikut.
Ø  Mensintesis lemak dan kolesterol
Ø  Menampung protein yang disintesis oleh ribrosom untuk disalurkan pada badan golgi dan akhirnya dikeluarkan dari reticulum endoplasma.
Ø  Transport molekul-molekul khusus dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain
Ø  Menetralkan racun (detoksifikasi), contohnya reticulum yang ada di sel-sel hati.

c.       Ribosom
Ribosom merupakan organel yang strukturnya paling kecil dan tersuspensi didalam sitoplasma. Ribosom bentuknya agak bulat berdiameter 23mm dan demikian kecilnya hingga hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop electron. Ribosom ada yang bebas adapula yang menempel pada reticulum endoplasma. Ribosom tersusun atas dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil yang keduanya tersusun atas protein dan RNA. Ribosom berperan dalam proses sintesis protein.







d.      Badan Golgi
Apparatus golgi dapat dijumpai pada hamper seluruh sel tumbuhan dan hewan. Organel ini ditemukan oleh Camilo Golgi pada tahun 1898. Pada sel tumbuhan organel ini disebut diktiosom. Badan golgi terdiri atas kantong-kantong pipih yang disebut sisterna. Kantong-kantong ini bertumpuk dalam 4 – 8 lapisan. Bagian yang menghadap ke inti sel berbentuk konkav.
Badan golgi dan reticulum endoplasma mempunyai hubungan yang sangat erat dalam sekresi protein sel. Hasil sintesis protein akan ditampung di reticulum yang kemudian akan disalurkan ke golgi. Golgi mereaksikan protein ini dengan glikosilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa keluar sel.Oleh karena gli ko protein tersebut akan di sekresikan maka badan golgi disebut juga organel sekretori.
Selain hal di atas, kompleks golgi juga mempunyai peranan sebagai berikut.
Ø  Tempat sintesis polisakarida seperti mucus, selulosa, hemiselulosa dan pectin (penyusun dinding sel tumbuhan)
Ø  Membentuk membrane plasma
Ø  Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan seperti protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak
Ø  Membentuk akrosom, kuning telur, dan lisosom.

e.      Lisosom

Lisosom berbentuk oval yang dikelilingi satu lapis membrane. Diameternya biasanya sekitar 1,5𝞵m, walaupun kadang-kadang ditemukan pula lisosom dengan diameternya 0,05𝞵m. Lisosom berasal dari kata lyso (pencernaan) dan soma (tubuh). Organel ini dibentuk oleh apparatus golgi dengan kandungan protein yang sangat banyak dan sejumlah enzim hidrolitik. Enzim yang mencerna polisakarida, lipid, fosfolipid dan asam nukleat serta enzim pencernaan lainya.
Proses pencernaan oleh lisosom dapat berlangsung secara fagositosis ataupun pinositosis. Bila terdapat sel yang rusak, lisosom akan mengeluarkan enzim-enzimnya ke sitoplasma dna mencernakan isi sel, dengan demikian lisosom disebut pula “Paket Bunuh Diri”.
Secara rinci lisosom mempunyai fungsi sebagai berikut.
Ø  Melakukan pencernaan intrasel
Ø  Autofage, yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, misalnya organel lain yang sudah tidak berfungsi lagi
Ø  Eksitosis, yaitu pembebasan enzim keluar sel, contoh pada pergantian tulang rawan pada perkembangan tulang keras, penetrasi sel telur oleh sperma
Ø  Autolysis, yaitu penghancuran diri sel dgn membebaskan isi lisosom ke dalam sel. Bila sel luka atau mati, lisosom membantu menghancurkannya. Pada waktu kecebong berubah menjadi katak, sel-sel ekornya mengadakan autolysis dan secara bertahap akan diserap. Sel-selnya akan mengalami kematian dan hasil penghancurannya digunakan dalam pertumbuhan sel-sel baru katak
Ø  Menghancurkan senyawa karsiogenik


f.        Badan Mikro

Organel yang termasuk kedalam kelompok badan mikro adalah glioksisom dan peroksisom. Mereeka disebut badan mikro karena ukurannya sangat kecil, yaitu hanya berdiameter 0,3 – 1,5 𝞵m dan merupakan oraganel yang mempunyai membrane tunggal.
Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi. Dalam peroksisom terdapat enzim katalase yang dapat menguraikan peroksida (H₂O )  yang bersifat racun menjadi air dan oksigen.
                  H₂O₂    Katalase    H₂O +  ½O₂
Selain berfungsi melindungi sel dari H₂O₂ , peroksisom juga berfungsi mengubah lemak menjadio karbohidrat dan perubahan purin dalam sel.
 biasanya terdapat didalam sel-sel biji yang sedang berkecambah, dimana minyak dan lemak merupakan bahan bahan cadangan makanan . enzim-enzim didalam glioksisom mengubah minyak dan lemak menjadi karbohidrat



g.      Mitokondria
Mitokondria pertama kali ditemukan di dalam sel oleh ahli sel berkebangsaan Jerman, R. Altmannn, pada tahu 1900. Di bawah mikroskop cahaya mitokondria terlihat sebagai butir butir kecil , batang , atau benang , ukuranaya bermacam-macam , umumnya berdiameter 0,5 – 1,0 𝞵m, panjang 1 – 2 𝞵m. Ukuran yang sangat kecil itu menyebabkan mitokondria sukar dilihat dengan mikroskop biasa.
Mitokondria mempunyai membrane rangkap, membrane luar licin, sedangkan membrane dalam berlipat-lipat membentuk Krista untuk memperluas permukaan sehingga dapat menyerapo oksigen lebih efektif. Krista-krista membatasi ruangan dalam mitokondria yang disebut matrik. Mitokondria berfungsi untuk pernapasan sel dan sering disebut juga sebagai penghasil tenaga.


h.      Plastida

Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan dan merupakan organel yang mempunyai membrane ganda. Plastid digolongkan berdasarkan warna serta fungsinya. Plastid yang tidak berwarna adalah leuklopas, fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan. Leuklopas yang berfungsi menyimpan amilum dinamakan amiloplas, sedangkan yang berfungsi menyimpak lemak dinamakan elaioplas. Adapun leuklopas yang berfungsi menyimpan protein disebut proteoplas.
Plastid yang berwarna disebut kromatofor yang dapat berupa kromoplas atau kloroplas. Kromoplas merupakan plastid yang mengandung berbagai pigmen, contohnya fikosianin sebagai pigmen warna biru, fikoeritrin sebagai pigmen warna merah, dan fukosantin sebagai pigmen warna coklat. Mereka banyak terdapat pada organ bunga, buah, dan beberapa daun pada jenis tumbuhan teretentu.
Kloroplas adalah plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil),  enzim, serta molekul-molekul lain yang berfungsi dalam fotosintesis. Kloroplas berbentuk cakram dengan diameter 5 – 8𝞵 dan tebal 2 - 4𝞵m, memiliki membrane ganda yang menyelubungi suatu cairan yang disebut stroma. Stroma adalah suatu larutan  yang kaya enzim, DNA dan sejumlah ribosom. Di dalam stroma terjadi proses sintesa karbohidrat.
Pada stroma terdapat suatu system membrane berbentuk kantong-kantong pipih yang disebut tilakoid (thylakos= kantong, eides= menyerupai). Pada tilakoid menempel butir-butir klorofil. Beberapa tilakoid seringkali membentuk struktur bertumpuk yang disebut grana. Masing-masing grana beerhubungan satu sama lainnya melalui suatu membrane yang disebut integranal tilakoid.


i.        Sitoskeleton

Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas 3 jenis serabut yang berbeda yaitu, mikrofilamen, mikrotubulus, dan filament intermediet
1.      Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang bertautan dan tipis. Mikrofilamen terdiri atas protein aktin dengan diameter 7nm dan protein myosin yang berdiameter 15nm mikrofilamen biasanya banyak terdapat pada sel-sel otot. Sel-sel otot dapat berkontraksi karena adanya pergeseran dari kedua filament diatas.
2.      Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah rantai-rantai protein yang berbentuk silinder seperti pipa, berdiameter 25nm. Mikrotubulus terdiri atas protein tubulin. Fungsi dari mikrotubulus adalah pergerakan organel-organel seperti vesikel dan gerakan kromosom selama pembelahan sel.
3.      Filament intermediet
Merupakan rangkaian molekul protein yang membentuk untaian yang saling melilit. Filamin ini mempunyai 25nm. Disebut intermediet kaarena ukuranya diantar mikrofilamen dan mikrotubulus.


j.        Sentriol dan Sentrosom

Sentriol merupakan organel yang berperan dalam proses pembelahan sel yang mengatur arah gerak kromosom. Strukturnya meliputi sekelompok mikrotubulus yang terdiri dari Sembilan tripet yang membentuk satu kesatuan yang disebut sentrosom.
Sentrosom adalah bagian sitoplasma yang terlihat agak padat berbentuk bundar terletak dekat nucleus. Didalam sentosom terdapat sepasang sentriol yang berkedudukan tegak lurus. Sentriol bertindak sebagai pusat pengaturan pergerakan mitotic spindle (benang-benang gelendong) sewaktu terjadi pembelahan sel.

k.       Vakuola
Merupakan organel sitoplasmik yang berisi cairan dan memiliki membrane yang hamper identik dengan membrane sel. Pada sel tumbuhan, vakuola dibungkus oleh tonoplas (membrane tunggal).
Strukturnya berupa selapis membrane. Vakuola memiliki fungsi sebagai berikut.
Ø  Tonoplas menjaga tekanan turgor sel
Ø  Tempat cadangan makanan (amilum, gula, dll)
Ø  Menyimpan sisa metabolism seperti alkaloid, Kristal kalsium oksalat, getah karet, dan tannin
Ø  Menyimpan minyak atsiri, misalnya minyak kayu putih, papermint, dan aroma harum pada bunga
Ø  Menyimpan pigmen antosianin yang berwarna merah, biru, kuning dan lembayung untuk warna mahkota bunga
Ø  Mengandung enzim hidrolitik
Ø  Mengadakan sirkulasi zat dalam sel.

l.        Silia dan Flagel

Banyak sel memiliki perpanjangan seperti cemeti, baik yang pendek-pendek (silia) maupuin yang panjang-panjang (flagel). Pada silia dan flagel digunakan untuk bergerak. Akan tetapi, banyak hewan bersilia menggunakan silianya untuk menghalau bahan dari dirinya.





































BAB 3
PENUTUP

A.Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus).
Max Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis Cellula Cellula”.Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
B.Saran
            Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel .
• Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
• Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.




0 Response to "Organel sel"

wdcfawqafwef